Rabu, 19 Juli 2017

Jendela



Coba lihat jendela
Tetesan air hujan jatuh seperti biasanya
Angin berhembus meniup ujung kepala
Hingga dingin menusuk sukma
           
Masih menatap jendela
Ketika hujan mereda diujung senja
Mata dijajarkan hamparan awan menggulung indah
Hingga memaksa mata menatap lama

Sekarang tutup lah jendela
Manakala senja berganti bulan purnama
Hembusan angin malam kian menyapu raga
Hingga membuat berdiri bulu roma

Lalu tinggalkan lah jendela
Dimana seperempat jam waktu kau habiskan dengannya
Menatap kemegahan semesta
Hingga kau enggan untuk meninggalkannya

"Lain dari biasanya sebuah kata menjadi aksioma yang janggal, terkadang muncul tiba-tiba mengalir dari ujung kaki hingga kepala" - Kang Anbu, 2017

0 komentar: