Presiden
Negara Kesatuan Republik Indonesia ke-7 H.Ir.Joko widodo lewat slogannyan yang
terkenal di masyarakat " Revolusi Mental " sekiranya memberi harapan
baru bagi bangsa indonesia. Revolusi yang berarti perubahan sebuah tatanan
secara cepat seyogianya bisa memperbaiki mental bangsa yang tergolong memiliki
sifat malas dan minder. Secara garis historis memang tidak lah salah jika
mendeskreditkan bangsa sendiri dengan julukan bangsa malas dan minder. Bahkan
orang - orang eropa sendiri memberi julukan tersebut kepada orang - orang
inlander dulu. Sebetulnya dari mana rasa malas dan minder ini muncul. Jika
dikaitkan dengan pola kehidupan memanglah berbeda orang eropa dengan orang
indonesia. Jikapula dikaitkan dengan tatanan dalam sebuah peradaban, jelas
bangsa eropa lebih visioner.
Apkah rasa malas dan minder ini sebuah budaya ?,
Jika demikian kita bisa lihat apa yang telah dilakukan nenek moyang kita saat
masa kerajaan islam dan Hindhu - Budha. Para nenek moyang berhasil membuat
sebuah peradaban dan mampu menguasai tanah asing. Dalam artian lebih sempit
penguasaan terhadap tanah asing ini berupa wilayah dan perdagangan. Kalo bisa
penulis katakan Kerajaan indonesia dahulu lebih superior dibanding dengan
Indonesia modern. Dan identitas Bangsa kita yang dikatakan memiliki nenek
moyang seorang pelaut, apakah tidak kuat untuk menjadi sebuah barometer yang
menunjukan bangsa kita tidaklah memiliki budaya malas dan minder.
Menurut
penulis dari fakta sejarah yang ada, bahwa asumsi bangsa kita
memiliki budaya malas dan minder jelas tidak beralasan. Namun kembali kepada
pandangan masing-masing. Apakah memang kita malas dan minder ? then...
What should we do ?
Bergerak dan Optimis !
What should we do ?
Bergerak dan Optimis !
0 komentar:
Posting Komentar