Entah kapan saya mulai
menyadari bahwa cerita dibalik nama itu membuat semua menjadi skeptis. Jiwa
muda yang serba penasaran tak ubahnya candu. Setiap kali muncul pasti menawar
segala sesuatu. Terlepas dari segala hal abstraksi di luar sana, di dalam
pikiranku selalu muncul imaginasi masa lalu.
Memori kolektif yang
muncul selalu memberi kesan tersendiri. Terutama kisah heroik dan romansa yang
memang bagi saya yang berjiwa muda masih menjadi konsumsi. Terbayang akan
alurnya, aktornya, serta hal-hal remeh lainnya.
Mendapati semua masa
memiliki hal uniknya membuat berbeda antara generasi satu dengan lainnya. Ada
hal unik yang menjadi ciri khas mulai dari budaya hingga persoalan sikap
menghadapi suatu peristiwa.
Max Verstehen adalah
jawaban dari segala hiruk pikuk dunia modern ini. Max lahir dari sebuah
renungan panjang tentang era millennial yang memiliki jiwa zamannya sendiri.
Keresahan anak muda dan harapan untuk masa depan memunculkan gagasan yang nakal
namun masih dalam koriodor.
Sebagai bentuk
aktualisasi nilai-nilai keistimewaan dari era millennial ini. Max diharapkan
dapat membawa angin segar bagi pemburu literatur-literatur populer yang haus
akan siraman duniawi. Dengan gagasan yang penting dari Max Verstehen, generasi
milenial sebagai stack holder
memiliki wadah agar inspirasi dan realita terhubung nyata.
Max Verstehen secara etimologi berasal dari dua suku
kata, yaitu “Max” berati maksimal dan
“ Verstehen” pemahaman. Secara
terminologis Max Webber dalam konsep penelitian kualitatifnya memperkenalkan
Verstehen sebagai suatu metode dalam memahai segala sesuatu terutama objek
suatu kajian.
Namun, bukan defines dari Webber yang saya ambil
sebagai dasar pemikiran terhadap nama Max Verstehen ini. Walaupun demikian
dengan begitu memudahkan saya untuk lebih tahu akan seberapa jauh filosofi dari
nama tersebut. Jikalau diterjemahkan secara harfiah akan menjadi Pemahaman
secara maksimal.
Tetapi bukan itu sebetulnya makna konotatif yang
saya harapkan. William Shakespear mengatakan”apalah arti sebuah nama”. Penting kah sebuah nama ?, apa yang akan dihasilkan oleh
nama ?. Saya
pikir nama adalah identitas, tanda pengenal bagi diri kepada orang lain. Dimana besar kemungkinan setiap orang akan mengingat
sebuah nama dibandingkan konsep ataupu teori.